A. Konsep Dasar Sistem
a. Definisi Sistem:
Berikut
ini adalah beberapa pengertian sistem menurut para pakar yang coba saya
paparkan dari berbagai sumber:
Andri Kristanto (2008:1) adalah Sistem merupakan jaringan kerja dari prosedur –
prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan
suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Widjajanto (2008:2) adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling
berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan yaitu input,
proses dan output.
Mustakini (2009:34) adalah Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan
pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari
prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.
Sutarman (2012:13) Sistem adalah kumpulan elemen yang saling
berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses
pencapaian suatu tujuan utama .
Tata Sutabri ( 2012 ) Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai
suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang
terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan
terpadu.
Dari
pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu
kupulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau
saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan
tertentu.
b. Karakteristik Sistem
Menurut
Mustakini (2009:54), Suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem
adalah sebagai berikut ini:
Gambar
2.1. Karakteristik suatu sistem (Mustakini 2009:54)
1.
Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau
subsistem-subsistem.
Suatu
sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang
artinya saling bekerja sama dalam membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem
tersebut dapat berupa suatu bentuk sub-sistem.
2.
Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).
Batasan
sistem membatasi antara sistem yang satu dengan yang lainnya atau sistem dengan
lingkungan luarnya.
3.
Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).
Lingkungan
luar sistem adalah suatu bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau
batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut.
4.
Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).
Penghubung
sistem merupakan media yang menghubungkan sistem dengan sub-sistem yang lain,
dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu
kesatuan.
5.
Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).
Suatu
sistem pasti mempunyai tujuan (goals) atau sasaran sistem (objective).
Sebuah sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya, jika
suatu sistem tidak mempunyai tujuan maka operasi sistem tidak akan ada gunanya..
c. Klasifikasi Sistem
Mustakini (2009:53), Suatu sistem dapat diklasifikasikan:
1.
Sistem abstrak (abstact system) dan sistem fisik (phisical system)
Sistem
abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tempak secara fisik, misalnya sistem teknologi yaitu sistem yang berupa
pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sitem fisik merupakan
sistem yang ada secara fisik.
2.
Sistem Alami (natural system) dan Sistem Buatan Manusia (human made
system)
Sistem
alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami/natural tanpa
campuran tangan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil
kerja manusia. Contoh sistem alamiah adalah sistem tata surya yang terdiri dari
atas sekumpulan planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat
berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan
manusia.
3.
Sistem pasti (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probobalistic
system)
Sistem
tertentu adalah sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan/diperkirakan
sebelumnya. Sedangkan sistem tidak tentu sistem tingkah lakunya tidak dapat
ditentukan sebelumnya. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang
tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancangdan
dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas, terstruktur
dan baku.
4.
Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka (open system)
Sistem
tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunya tidak dipengaruhi oleh
lingkungan luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka mempunyai prilaku yang
dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem aplikasi komputer merupakan sistem
relative tertutup, karena tingkah laku sistem aplikasi komputer tidak
dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi diluar sistem.
B. Konsep Dasar Informasi
a. Definisi DataSutarman (2012:3) Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya.
Situmorang (2010:1) Data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data sesuatu yang diketahui atau dianggap.
Diketahui arinya yang sudah terjadi merupakan fakta (bukti). Data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau personal.
Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta dari sesuatu, kejadian, aktifitas dan transaksi yang dicatat, diklasifikasikan dan disimpan berupa angka, tulisan, gambar, suara ataupun tokoh namun belum diorganisasikan dalam bentuk yang dapat dimengerti.
Menurut Situmorang (2010:1), data bisa juga didefenisikan sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh dari pengamatan (observasi) suatu objek, data dapat berupa angka dan dapat pula merupakan lambing atau sifat, beberapa macam data antara lain:
- Data populasi dan data sampel.
- Data observasi.
- Data primer dan data sekunder.
Keputusan yang baik hanya bisa diperoleh dari pengambilan keputusan yang objektif, dan didasarkan atas data yang baik.
Data yang baik adalah data yang bisa dipercaya kebenaranya (reliable), tepat waktu mencakup ruang lingkup yang luas atau bisa memberikan gambaran tentang suatu masalah secara menyeluruh merupakan data relevan.
Riset akan menghasilkan data. Ada tiga peringkat data yaitu:
- Data mentah, hasil pengumpulan.
- Data hasil pengolahan berupa jumlah, rata-rata, persentase.
- Data hasil analisis berupa kesimpulan. Yang terakhir ini mempunyai peringkat tertinggi sebab langsung dapat dipergunakan untuk menyusun saran atau usul untuk dasar membuat keputusan.
Menurut Situmorang (2010:2), Pembagian Data adalah sebagai berikut:
1. Menurut sifatnya, yang selanjutnya dapat dibagi dua:
a) Data Kualitatif yaitu data yang tidak berbentuk angka. Misalnya: kuesioner pernyataan tentang suasana kerja, kualitas pelayanan sebuah restoran atau gaya kepemimpinan, dsb.
b) Data Kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka. Misalnya: harga saham, besarnya pendapat dsb.
2. Menurut sumber data, data yang selanjutnya dibagi dua:
a) Data Internal yaitu data dari dalam suatu organisasi yang menggambarkan keadaan organisasi tersebut. Misalnya suatu perusahaan: jumlah karyawannya, jumlah modalnya dan jumlah produksinya.
b) Data Eksternal yaitu data dari luar suatu organisasi yang dapat menggambarkan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi hasil kerja suatu organisasi. Misalnya: daya beli masyarakat mempengaruhi hasil penjualan suatu perusahaan.
3. Menurut cara memperolehnya, juga bisa dibagi dua:
a) Data Primer (primary data) yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview dan observasi.
b) Data Sekunder (secondary data) yaitu data yang diperoleh/dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya suber tidak langsung berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi.
4. Menurut waktu pengumpulannya, dapat dibagi dua:
a) Data (cross section) ialah data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at a point of time) untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan pada waktu tersebut. Misalnya: data penelitian yang menggunakan kuesioner.
b) Data berkala (time series data) ialah data yang dikumpulkan dari waktu untuk melihat perkembangan suatu kepentingan studi untuk bersangkutan. Misalnya: Data penelitian menggunakan interview dan observasi.
- Definisi Informasi
McLeod dalam Yakub (2012:8), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.
Laudon (diakses pada tanggal 3 April 2012, http://carapedia.com/pengertian_definisi_informasi_menurut_para_ahli_info504.html) “Informasi adalah data yang sudah dibentuk ke dalam sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk manusia.
Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.
b. Siklus Informasi
Data yang telah diolah menjadi informasi
diberikan kepada yang membutuhkan informasi, kemudian penerima informasi
tersebut akan membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti
melakukan tindakan yang lain yang akan menghasilkan kembali suatu data.
Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali
melalui serangkaian langkah-langkah.
Seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini
disebut siklus informasi (information cycle) dan disebut juga
dengan siklus pengolahan data (data processing cycle).
Siklus Informasi |
1. Benar atau salah
2. Baru
3. Tambahan
4. Korektif
5. Penegas
d. Mutu Informasi
Menurut Gordon
B. Davis, kesalahan informasi antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai
berikut :
1.
Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.
2.
Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.
3.
Hilang/tidak terolahnya sebagian data.
4.
Pemeriksaan/pencatatan data yang salah.
5.
Dokumen induk yang salah.
6.
Kesalahan dalam prosedur pengolahan (misal : kesalahan program aplikasi
komputer yang digunakan).
7.
Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.
Penyebab
kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Kontrol
sistem untuk menemukan kesalahan.
2. Pemeriksaan
internal dan eksternal.
3. Penambahan
batas ketelitian data.
4. Instruksi
dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya
kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.
- Kualitas Informasi
a) Accurate
Informasi harus bebas dari kesalahan kesalahan dan tidak menyesatkan, dalam hal ini informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
b) Timeliness
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan memiliki nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan di mana bila mengambil keputusan terlambat maka akan bersifat fatal untuk organisasi.
c) Relevance
Informasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi invormasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi di tentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi di katan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif di bandingkan dengan biaya mendapatkanya.
- Nilai Informasi
- Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
- Untuk mendapatkan pengalaman.
- Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
- Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.
- Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
C. Konsep Dasar Sistem Informasi
a. Definisi Sistem Informasi :
Laudon dan Laudon (2010, p46) sistem
informasi merupakan komponen yang saling bekerja sama untuk mengumpulkan,
mengolah, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan
keputusan, koordinasi, pengendalian, analisis masalah dan visualisasi dalam
sebuah organisasi.
Satzinger (2010, p6), sistem informasi
merupakan kumpulan komponen yang saling berhubungan, yang mengumpulkan,
memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi sebagai hasil dari
informasi.
O’Brien dan Marakas (2008, p4)
menyatakan bahwa pengertian sistem informasi merupakan kombinasi teratur dari
orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan
sumber daya yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam
sebuah organisasi.
Stair dan Reynolds (2010, p10)
mendefinisikan sistem informasi sebagai seperangkat elemen atau komponen
yang saling terkait yang di kumpulkan (input), manipulasi (process),
menyimpan, dan menyebarkan (output) data dan informasi dan
memberikan reaksi korektif (feedback) untuk memenuhi tujuan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
adalah kombinasi seperangkat komponen yang terdiri dari orang, hardware,
software, jaringan telekomunikasi dan data yang saling bekerja sama
untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menyebarkan informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan, pengendalian, analisis masalah dan
visualisasi dalam organisasi.
Aktifitas dasar dari Sistem Informasi menurut
Laudon dan Laudon (2010, p46-47) adalah sebagai berikut :
1.Input
Melibatkan pengumpulan data mentah dari dalam
organisasi atau dari lingkungan eksternal untuk pengolahan dalam suatu
sistem informasi.
2. Process
Melibatkan proses mengkonversi input mentah ke
bentuk yang lebih bermakna.
3. Output
Mentransfer proses informasi kepada orang yang
akan menggunakannya atau kepada aktivitas yang akan digunakan.
4. Feedback
Output yang di kembalikan ke anggota organisasi
yang sesuai untuk kemudian membantu mengevaluasi atau mengkoreksi tahap
Input.
b. Jenis-Jenis Sistem Informasi
1. Sistem Tertutup (Closed System)
Sistem yang tidak terhubungkan dengan lingkungannya.
(Sistem yang berada di laboratorium dan dijaga ketat, reaksi kimia dalam sebuah tabung tertutup)
2. Sistem Terbuka (Input-Proses-Output)
Dengan menambahkan 2 komponen lagi maka sistem terbuka akan lebih handal.
Komponen = Feedback dan Control
John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa
sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan
istilah building block yaitu blok masukan, blok model, blok
keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu
sistem, keenam blok tersebut membentuk suatu kesatuan untuk mencapai
sasaran. Jogiyanto 2008 : 12)
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk kedalam
sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media
untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa
dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok model ini terdiri dari kombinasi prosedur
logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan
data yang tersimpan didasar data dengan cara yang sudah tertentu untuk
menghasilkan keluaran yang diinginkan. Jogiyanto 2008 : 13)
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang
merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk
semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan “kotak alat” (toolbox)
dari pekerjaan sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input,
menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan
mengirimkan keluaran dan membantu pengendaliaan dari sistem keseluruhan.
Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware
atau brainware), perangkat lunak (software) dan
perangkat keras (hardware).
5. Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan
dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan
diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan
penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu
diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan
berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi
kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan
menggunakan perangkat yang disebut dengan DBMS (Data Base
Management Sistem).
6. Blok Kendali
Supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai
dengan yang diinginkan, maka perlu diterapkan
pengendalian-pengendalian di dalamnya. Beberapa pengendalian perlu
dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak
sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan dapat
langsung cepat diatasi. Jogiyanto (2008 : 13)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar